KELOMPOK SOSIAL  PII (PELAJAR ISLAM INDONESIA)

Disusun oleh kelompok 5 SMA N 1 PAMOTAN

1.Pendahuluan 
 Assalamu'alaikum Wr.Wb
     Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin, rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tugas dengan judul “kelompok sosial PII” ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas kedua semester pertama untuk mata pelajaran Sosiologi. Melalui tugas ini,kami berharap agar kami dan pembaca mampu mengenal lebih jauh mengenai pelajar islam indonesia (PII)
kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam proses penyusunan tugas ini khususnya kepada aktifis PII yaitu kak Mumun Mu'awannah yang bersedia membantu menyelesaikan tugas kami.
   Kami berharap agar tugas  yang telah kami susun ini dapat memberikan inspirasi bagi pembaca dan penulis yang lain. Kami juga berharap agar tugas ini menjadi acuan yang baik dan berkualitas.
Penyusun kelompok 5 SMA N 1 PAMOTAN

    PII (Pelajar Islam Indonesia) adalah organisasi massa pelajar islam yang bergerak di bidang pelajaran dan pengkaderan yang bertujuan terciptanya kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang berdasarkan islam bagi segenap bangsa Indonesia dan umat manusia.Beralamatkan di Jl.Dorang 83 kelurahan Dadapsari Semarang.PII berdiri pada hari ahad,4 Mei 1947 M / 12 Jumadil  Tsani 1366 H di Yogyakarta dengan tokoh pertama sekaligus sebagai pencetus PII.
    PII merupakan organisasi yang modal pertamanya bukan materi melainkan ideologi,kepribadian, dan karakter.Adapun struktur dari yang terendah PK (pengurus komisariat) yaitu pada tingkat kecamatan, PD (pengurus daerah) pada tingkat kabupaten, PW (pengurus wilayah) pada tingkaat provinsi, dan PB (pengurus besar) selain menjabat sebagai pengurus setelah masa pendidikan / masa sebagai pelajar usai disebut Eks-aktivis PII, dan setelah berusia 30 tahun disebut sebagai KB (keluarga besar).
    Terbentuknya PII diawali dengan adanya perbedaan pendapat antara pelajar umum dan pelajar pondok.Pelajar umum menganggap pelajar pondok itu kuno, kolot,dan ketinggalan jaman dan pelajar pondok menganggap pelajar umum itu kafir,hingga akhirnya  Ghoesdir Ghozali untuk  menyatukan keduanya menjadi satu.Proses awal terbentuknya PII Ghoesdi Ghozali sedang beri'tikaf di Masjid Besar Kauman Yogyakarta. Atas dasar refleksinya tentang situasi dan kondisi yang tejadi pada bangsa Indonesia saat itu, terlintas gagasan mewadahi segenap lapisan pelajar islam yang saat itu terpeccah dan belum terkoordinasi.
     Adapun syarat menjadi keanggotaan PII diantaranya tidak diperbolehkan merangkap menjadi anggota partai politik dan atau organisasi  afilasinya, setiap anggota PII dapat merangkap menjadi anggota pada organisasi massa dan profesi lain.Anggota PII yang merangkap





Komentar

Postingan populer dari blog ini

HIDUP DI MASA PANDEMI COVID-19

PENGARUH VIRUS COVID-19 BAGI PENDUDUK DESA

kegiatan di hari pertama PJJ (pembelajaran jarak jauh)